Kamis, 06 November 2008

Kunang-kunang: Makin Lama Menyala, Makin Menarik Betina

Kunang-kunang: Makin Lama Menyala, Makin Menarik Betina



Kunang-kunang (Pyractomena borealis)
Cahaya kelap kelip dari tubuh kunang-kunang yang menghiasi langit malam ternyata digunakan pejantan untuk menarik betinanya, seperti halnya burung merak jantan menggoda sang betina dengan bulu-bulu moleknya. Demikian diungkapkan para ilmuwan dalam journal Behavioral Ecology edisi terbaru.

Kunang-kunang jantan yang mampu mengeluarkan sinar dalam waktu lebih lama akan mendapat kesempatan "berkencan" lebih banyak, dan akhirnya akan cenderung menghasilkan keturunan lebih banyak pula. Serangga ini juga menunjukkan frekuensi seksual yang tinggi dalam masa dewasanya, seperti halnya burung, rusa atau manusia.

"Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan kunang-kunang ketika menginjak dewasa adalah bereproduksi," ujar Sara Lewis, profesor biologi di Tufts University, Boston, yang memimpin penelitian ini. "Mereka bisa dikatakan menghabiskan masa dewasanya dengan kawin, kawin, dan kawin."

Kunang-kunang hidup sebagai larva selama dua tahun. "Pada tingkatan ini, larva hidup hanya untuk makan. Mereka makan dan tumbuh makin besar selama dua tahun," papar Lewis. "Setelah itu mereka akan berubah menjadi kunang-kunang dewasa selama dua minggu untuk kawin dan bertelur. Setelah masa indah yang sangat singkat tersebut kunang-kunang akan mati."

Cahaya yang Berbeda-beda


makin lama bercahaya, makin disukai betina
Masing-masing spesies kunang-kunang memiliki cahaya yang berbeda yang membedakan mereka berkomunikasi, seperti halnya manusia mempunyai dialek yang berlainan. Perbedaan itu tidak hanya terdapat pada spesies, namun juga pada individu.

Lewis dan tim-nya memperhatikan bahwa beberapa kunang-kunang jantan memiliki pancaran cahaya lebih lama. Dan seperti telah disebut di atas, mereka yang mampu mengirim "sinyal-sinyal cinta" lebih lama biasanya lebih sukses dalam merebut kunang-kunang betina.

Temuan lain yang cukup menarik adalah kunang-kunang betina yang kawin dengan kunang-kunang jantan yang bercahaya kuat akan memiliki lebih banyak keturunan. Hal itu membuahkan kesimpulan bahwa pancaran cahaya yang kuat berbanding lurus dengan nutrisi yang dimiliki kunang-kunang.

"Nutrisi yang disebut sebagai spermatophore ini menjadi semacam hadiah perkawinan bagi kunang-kunang betina," jelas Lewis. "Spermatophore adalah paket berisi sperma dan protein yang ditransfer ke kunang-kunang betina. Makin banyak protein dan sperma yang dikandungnya, makin banyak pula telur yang dihasilkan betinanya. Maka tak heran bila para betina lebih suka pada pejantan yang ’gemerlap’."

Tidak ada komentar: