Selasa, 10 Februari 2009

Musim Hujan...Musim Berkah Atau Musim Bencana???

Bulan Januari dan Febuari termasuk bulan puncak musim hujan.
Daerah yang kekeringan kini melimpah air...
Padi-padi tumbuh dengan baik karena kebutuhan airnya yang ekstra bisa tercukupi.
Rumput-rumput bertumbuhan disana sini....
Wangi tanah dimana-mana...

Tapi disisi lain..

Banjir dan longsor dimana-mana...
Dan daerah yang tidak bersahabat dengan alam merasakan akibatnya
Longsor karena penebangan pohon tanpa reboisasi dan tanpa perhitungan yang tepat.
Termasuk "males" membuat terasering......
Banjir karena "males" mengeruk sungai yang sudah dangkal
"Males" membuang sampah ditempat sampah...sungai, paritpun akhirnya menjadi korban kemalasan manusia.
dan.....
"Males" membuat sistem perairan yang baik.......

Malas,malas,malas,malas,dan malas,,,,,,
malas bersahabat dengan alam......

apakah besahabat dengan alam itu sebegitu sulitnya???....

Demokrasi yang Kebablasan

Indonesia adalah salah satu negara penganut demokrasi, dimana rakyat lah yang menentukan pemerintahnya sendiri dan segala jalannya pemerintahan.

Kelebihan demokrasi adalah rakyat dapat menentukan pemimpinnya sendiri dan menentukan jalannya pemerintahan karena mereka diberi hak untuk mengemukakan pendapat kepada pemerintah dan selanjutnya dapat dirundingkan oleh pemerintah.

Kekurangannya adalah rakyat dapat megemukakan secara berlebihan dan tambahan kekerasan (anarkis) supaya permintaannya terkabul.

Contohnya, mahasiswa yang demo mengemukakan pendapatnya dikampusnya atau dikantor pemerintahan. Namun karena ngotot ingin dikabulkan dan tak sabar, mereka memecahkan kaca jendela, merusak pagar, menjebol pintu demi permintaannya terkabul.
Apakah mereka tidak membayangkan bahwa kampusnya dan sarana prasarananya dibangun dengan uang mahasiswa itu sendiri????
Bila dikantor pemerintahan yang dirusak apakah mereka tidak membayangkan bahwa kantor pemerintah dibangun dan sarana prasarananya memakai uang rakyat dan termasuk dirinya sendiri???ya dengan pajak dan lainnya!!

Contoh lain yang membuat hati miris....
Meninggalnya ketua DPRD Sumatra Utara setelah demonstrasi para rakyatnya yang menginginkan pemekaran daerah.
Memang para demonstran memiliki niat baik karena tujuannya juga untuk rakyat.
Tapi apakah harus sampai membuat korban jiwa yang rupanya ketua DPRD mereka sendiri supaya aspirasi mereka didengar dan dikabulkan???.
Dengan cara merusak kantor DPRD dan membuat segalanya rusak???
Bukankah ini egois????
Bukankah ini yang namanya kekanak-kanakan???
Seharusnya mereka mampu bersabar supaya permintaannya terkabul...